Selasa, 11 Juni 2013

Singkat Mengenal Tony Q Rastafara

Pria asal kota Semarang Jawa Tengah, terlahir dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih. Memulai karier bermusiknya sejak tahun 1989 dengan band Roots Rock Reggae. Biasa manggung dari kafe ke kafe atau acara pentas musik yang ada di Jakarta. Setelah bergabung dan membentuk banyak band reggae seperti Exodus Band, Rastaman Band, hingga akhirnya pada tahun 1994 membentuk band yang cukup terkenal sebagai pengusung aliran musik reggae di Indonesia pada masa itu yaitu Rastafara.
Bersama Rastafara sempat merilis dua album Gimbal pada tahun 1996 dan Falling In Love pada tahun 1997.Hampir semua lagu-lagu di album tersebut diciptakan sendiri oleh Tony Q,lirik lagunya kebanyakan bercerita tentang tema sosial, kemanusiaan, cinta dan tema kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah Rambut Gimbal sebuah istilah untuk style rambut Dreadlock dalam bahasa asing yang kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia dan menjadi populer dikarenakannya lagu tersebut.
Perbedaan Rastafara pada saat itu dengan band reggae lainnya adalah karena mereka berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan gaya khas Indonesia kedalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae dunia seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang sunda atau Gamelan jawa juga ikut menambah warna musik Indonesia didalam lagu-lagu Rastafara. Dan pada aransemen musiknya sepintas juga terlihat unsur-unsur musik melayu atau bahkan musik khas daerah sumatera utara dan sumatera barat.
Pada tahun 1997 Rastafara memutuskan untuk vakum dalam bermusik, hingga akhirnya Tony Q memutuskan untuk membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara. Maka pada tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band additional player. Tetapi kemudian Tony Q memutuskan untuk bersolo karier dengan tetap membawa nama bandnya Tony Q Rastafara, yang berhasil merilis album pada tahun 2000 yaitu Damai Dengan Cinta. Pada album ke tiganya ini lah Tony Q mulai menapaki puncak kariernya dalam musik reggae di Indonesia, karena album inilah seorang Professor di bidang musik dari Canada memberikannya referensi untuk mengirimkan demo untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika. Pihak penyelenggara Festival tersebut menyukai lagu-lagu yang ada di album tersebut dan kemudian mengundang Tony Q untuk tampil diacara tersebut pada tahun 2002, tapi sayang sekali Tony Q beserta rombongannya tidak mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait dengan Tragedi WTC 11 September di Amerika yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony Q ke Amerika.
Pada tahun 2003 albumnya yang ke empat berjudul Kronologi di rilis, lagu pada album tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis. Kemudian pada tahun 2005 Tony Q kembali merilis albumnya yang terbaru bertitel Salam Damai dengan membawa misi dan visi yang ingin disampaikan tentang perdamaian, dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik reggae dengan unsur musik orchestra tetapi tidak lupa memasukan unsur tradisional bahkan pada album ini terdapat juga lagu-lagu dengan lirik bahasa sunda dan jawa yang semakin menambah kental unsur tradisional Indonesia dalam musik reggae.
Prestasi terbaru yang diraih oleh Tony Q di penghujung tahun 2005 adalah masuknya salah satu lagu dari album ketiganya Damai Dengan Cinta yaitu Pat Gulipat ke dalam Album kompilasi musik dunia Putumayo World Music dengan titel Reggae Playground yang rencananya akan dirilis secara Internasional pada bulan Februari 2006. Sebagai satu-satunya wakil dari benua Asia hal ini juga tidak saja mengharumkan nama Tony Q sendiri tetapi juga nama Indonesia di mata dunia dan khususnya Musik Reggae ala Indonesia juga dapat lebih dikenal secara Internasional.

Sumber: http://reggaefara.wordpress.com/2011/02/26/sedikit-biografi-tony-q-rastafara/
Siapakah Johny itu??



Nama aslinya Johanes Hubertus Eijkenboom keturunan Eropha (Indo)

Johnny Indo, Petualangan Perampok Budiman

Dengan tubuhnya jangkung dengan kulitnya yang bersih. Tutur katanya halus. Mungkin orang akan mengira dia hanyalah seorang lelaki biasa saja. Seorang ayah yang baik, yang mengajari PR bagi anak-anaknya, atau suami yang menyayangi istrinya. Apalagi di masa mudanya di juga tampan. Dan dia indo, lahir di Garut Garut, 06 November 1948. Tapi siapa sangka dia adalah pimpinan kawanan perampok yang sangat disegani. Yohanes Hubertus Eijkenboom atau Johnny Indo.
Johny Indo dan 12 anak buahnya yang ia beri nama “pachinko” alias pasukan china kota sangat disegani sebagai perampok yang malang melintang di Jakarta dan sekitarnya. Johnny Indo adalah spesialis perampok toko emas dan selalu melakukan aksi pada siang hari. 

Mereka yang merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979. Perampokan ini menjadi berita yang menggemparkan karena gerombolan membawa lima pistol, satu buah granat, dan puluhan butir peluru. Johnny mengaku mendapatkan senjata api dari sisa-sisa pemberontakan RMS, PRRI atau DI TII. Mengaku sebagai anak kampong, sesungguhnya Johnny Indo berasal dari keluarga miskin. Sejak kecil dia suka membaca buku termasuk petualangan Sunan Kalijaga yang sebelum menjadi wali merupakan perampok, namun perampok untuk kebaikan semua dengan membagikan hasil rampokan kepada orang miskin. Atau tentang Si Pitung seorang perampok budiman dari Jakarta. Robbin Hood yang berkiprah di desa kecil bernama Nottingham, Inggris. Berkali-kali pula Johny Indo mengulangi perbuatannya dan hasil jarahannya dia bagi-bagikan kepada masyarakat miskin. Namun sepandai-pandai tupai melompat sekali gagal juga. 

Pepatah itu nampaknya berlaku juga buat Johny Indo dan kelompoknya. Karena kekuranghati-hatian salah seorang anggota kelompoknya yang menjual emas, hasil barang jarahan sembarangan, satu demi satu anak buah Johny Indo dibekuk petugas. Johny Indo akhirnya tertangkap di Gua Kiansiantang, Sukabumi, Jawa Barat. Dia diganjar 14 tahun penjara dan dijebloskan ke penjara yang keamannya ekstra ketat Nusakambangan. Ternyata mendekam di Nusakambangan tidak membuat petualangan Johny Indo berakhir. Bersama 14 tahanan lainnya, Johny Indo membuat geger karena kabur dari sel. Hampir semua aparat keamanan waktu itu dikerahkan untuk menangkap Johny Indo dan kelompoknya. Namun setelah bertahan hingga dua belas hari, Johny Indo pun menyerah. Dia menyerah karena sudah berhari-hari tidak makan. Selain itu 11 tahanan yang melarikan diri bersamanya tewas diberondong peluru petugas. 

Kisah pelarian Johny Indo yang legendaries itu bahkan sempat diangkat ke layar film dengan Johny Indo sebagai bintangnya sendiri. Johnny Indo yang dalam karirnya merampok pantang melukai korbannya selama di penjara itu banyak waktu luang, dari sana mulai berfikir tentang jati diri, akhirnya selama dipenjara banyak belajar agama Islam karena sebelumnya beragama nasrani. Kini Johny Indo tinggal di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama istrinya, Vinny Soraya dan kedua putra-putrinya. Ia telah berubah. Ia menjalani kehidupan barunya sebagai seorang juru dakwah. Di saat senggang ia menghabiskan waktu dengan membenahi rumahnya yang sederhana sambil menunggu panggilan dakwah.

Sebenarnya banyak kasus yang sama seperti Johny Indo, termasuk juga Anton Medan yang sama juga. Cuma Anton tidak main film, mungkin kisahnya tidak menarik, tapi toh endingnya jadi Kiyai juga.

Liputan6.com, Sukabumi: Hidayah telah mengubah Johny Indo, dari penjahat kelas kakap menjadi mubalig yang didengar petuahnya. Setelah menjadi muslim, Johny yang kini bernama Haji Umar Billah menyerahkan jiwa dan raganya hanya untuk Islam [baca: Johny Indo, dari Bui Menjadi Dai].

Untuk menjadi Umar Billah tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Belum lama berselang, SCTV berkesempatan mengorek latar belakang kehidupan mantan gembong perampok spesialis emas ini di rumahnya di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Bekas biang perampok era 70-an ini harus melalui jalan berliku untuk meraih Islam.

Mendengarkan penuturan dan kisah hidup Johny Indo bak adegan dan setting sebuah film. Lantaran itu pula, kisah bekas terpidana 14 tahun kurungan penjara di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan itu menarik minat PT Tobali Indah Film. Kisah itu diangkat ke sebuah filam layar lebar berjudul Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana. "Saya menjadi bintang utamanya atas rekomendasi Harmoko dan Menteri Kehakiman saat itu Ismail Saleh," kata Johny Indo yang mempunyai nama Belanda Johanes Hubertus Eijkenboom.

Setelah sukses main film, popularitas Johny Indo sebagai foto model, bintang iklan, figuran film yang sebelumnya digeluti, kembali terkuak. Saat itulah karirnya kembali meroket. Saat itu pula Johny kembali terbelit "penyakit" klasik: harta, tahta, dan wanita.

Namun sepertinya, Tuhan masih sayang kepada Johny Indo. Di saat itu, anak bekas Tentara Belanda (KNIL) itu teringat masa-masa di Nusakambangan. "Rekan-rekan yang beragama Islam di penjara itu kayaknya luntur kekerasannya. Mereka melakukan ibadah puasa dan ketika takbir mereka menangis. Itu menandakan bahwa kejahatan yang dilakukannya adalah suatu kekhilafan," tutur Johny Indo, mengenang.

Islam kemudian menjadi pilihan hidup kendati harus mengorbankan keluarga. Keputusan itu sangat pahit sehingga harus bercerai dengan istri pertama yang telah memberinya lima anak. Kini blasteran Belanda-Pandeglang, Banten, ini hidup tenang bersama istri keduanya yang telah memberi dua anak di Sukabumi.

Kendati demikian, Johny Indo tetap masih peduli dengan nasib para napi. Menurut dia, nasib napi bukan hanya tanggung jawab mereka sendiri tetapi juga pemerintah. Bahkan, Johny bisa menjamin 99 persen bekas napi akan kembali hidup wajar dan tak kembali ke bui bila pemerintah membeli modal atau keterampilan. "Selama ini pemerintah hanya memberi surat izin mengemudi bagi yang berminat, tetapi itu tidak cukup, seharusnya modal usaha juga," kata Johny Indo.

Di sebuah senja di Cicurug, tepat selepas Magrib. Umar Billah yang mengidolakan Umar bin Khatab karena sama-sama bekas preman, masih tegar berdiri di mimbar sebuah masjid. Itulah kehidupan rohani Johny Indo yang bekas garong, memberikan ceramah agama dari masjid ke masjid hingga merambah ke luar Kota Sukabumi. Sang istri, Vonny Soraya, bangga. " Pokoknya saya hanya mau tahu Bang Johny yang sekarang. Abang yang sudah lempeng," kata Vonny.(YYT/Syaiful Halim dan Anto Susanto)

Tentang Penjara Nusa Kambangan

Antara Pulau Penjara dan Pulau Wisata

Ketika mendengar nama Nusakambangan, yang terbayang di benak kita adalah pulau penjara yang menebar teror dan rasa takut. Pulau yang dijuluki Alcatraz Indonesia ini memiliki luas sekitar 210 kilometer persegi dan dikelilingi Samudra Indonesia yang terkenal dengan keganasan ombaknya. Nusakambangan terletak dua setengah kilometer ke arah selatan dari Cilacap, Jawa Tengah. Sebagian besar pulau ini disesaki hutan belukar dengan aneka satwa liar seperti harimau dan ular kobra.

Ketika Belanda berkuasa, pulau ini ditetapkan sebagai penjara pulau oleh Departement van Recht en Justitie (semacam Departemen Kehakiman) pada 1934. Belanda sengaja menyiapkan pulau ini seperti penjara pulau Alcatraz di Teluk San Francisco, Amerika Serikat. Untuk penjara yang paling mengerikan pada masanya itu, Belanda punya satu tujuan saat membangun Nusakambangan membuang penjahat kakap yang dijerat hukuman lebih dari lima tahun penjara. Model penjara inilah yang diwariskan kepada pemerintah Indonesia ketika Indonesia merdeka.

Saat dibangun Belanda, Nusakambangan memiliki delapan penjara, yakni Permisan, Gladakan/Nirbaya, Karanganyar, Batu, Glinger, Karangtengah, Besi, dan Limas Buntu. Baru pada 1950 pemerintah Indonesia menambahkan lagi sebuah penjara, yakni Kembangkuning. Sembilan penjara ini mampu menampung 7.200 orang. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, pemerintah Indonesia menyusutkan daya tampung Nusakambangan menjadi 5.000-an orang saja. Jumlah penjaranya juga menyusut tinggal empat, yakni LP Batu, LP Besi, LP Kembangkuning, dan LP Permisan.

Pada 1969, Nusakambangan dengan empat penjara tadi dijadikan tempat pembuangan tahanan politik. Nusakambangan bahkan pernah dijadikan tempat mengurung para mahasiswa Institut Teknologi Bandung--Fajrul Rahman dan kawan-kawan--yang menolak kepresidenan Soeharto pada 1980-an. Setelah peristiwa G-30-S/PKI, tempat itu dihuni oleh 10 ribu tahanan politik. Bisa jadi inilah rekor yang pernah dicatat Nusakambangan sebagai penjara paling angker. Terutama LP Permisan, yang sampai saat ini belum tersentuh renovasi bangunan. Keruan saja narapidana kasus korupsi Pande Lubis yang dikirim ke LP Permisan bulan lalu syok berat.

LP Permisan pernah menyimpan cerita yang kemudian menjadi legenda, yakni pelarian Jhony Indo. Kisah pelarian Jhony yang tertangkap lagi oleh petugas LP akhirnya difilmkan beberapa tahun kemudian. Kusni Kasdut, yang divonis hukuman mati pada awal 1980-an, juga alumni LP Permisan. Terakhir, si Robot Gedek, yang melakukan kejahatan sodomi terhadap delapan bocah di bawah umur, meringkuk di LP Permisan. Kini LP Permisan dihuni para koruptor yang dikirim oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin.

Pergantian kekuasaan di Indonesia ternyata tak banyak berpengaruh pada penjara pulau ini. Saat almarhum Baharuddin Lopa menjabat Direktur Jenderal Pemasyarakatan, pulau ini tak diubah statusnya sebagai pulau tertutup. "Ada flora dan fauna langka yang sangat perlu dilestarikan," kata Lopa waktu itu. Selain itu, Pulau Nusakambangan merupakan tempat ideal bagi latihan ABRI. Keputusan itu dibuat setelah melalui evaluasi empat menteri yang berkunjung ke Nusakambangan pada 8 Oktober 1988. Keempat menteri itu adalah Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Kehakiman, dan Menteri Kehutanan. Kemudian Menteri Pekerjaan Umum, atas nama empat menteri itu, mengumumkan hasil evaluasi tadi.

Di pulau ini memang terdapat hutan tropis yang masih perawan dan pelbagai jenis binatang yang telah jarang ditemukan di kawasan lain di Indonesia. Di pulau itu terdapat antara lain kancil kijang, macan tutul, macan kumbang, serta pelbagai jenis burung. Agar kelestarian lingkungan ini terjaga, arus wisatawan ke Pulau Nusakambangan ditekan agar tidak merusak lingkungan. Dikhawatirkan, para wisatawan akan merusak alam. Selanjutnya, mereka pasti akan meretas hutan, membuka aneka fasilitas, dan/atau membuka kios di kawasan-kawasan gua pulau itu.

Nama pulau ini kembali menjadi pembicaraan ketika Tommy Soeharto dan Bob Hasan menjadi penghuni Nusakambangan sejak Maret 2001. Bob dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena kasus penyalahgunaan dana reboisasi. Sedangkan Tommy tersangkut kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Selain ditempati Tommy dan Bob, Nusakambangan dihuni Irwan bin Ilyas, terpidana seumur hidup peledakan bom Bursa Efek Jakarta. Kini Nusakambangan kedatangan tamu baru sepuluh koruptor yang segera menghuni pulau penjara ini.


20 Mei 1982
di sebuah sel yang dekil, di LP Nusakambangan. Seorang napi, berinisial SS, memberi doktrin singkat. Algojo asal Solo itu sudah menyiapkan kilatan pedang. Sebuah gerakan akan dilakukan. MM ditugasi merampas senjata petugas portir. Sementara lainnya, ditugasi menjebol pintu gerbang, menyiapkan api, dan membabat petugas. Yang lain, mengomando kawan-kawannya agar secepatnya kabur.

 

Pukul 11.00 WIB, rencana akan dilakukan. MM juga ditugasi membunuh Johny Indo jika dia tidak ikut lari. Siang sudah nyaris menunjuk angka 11.00. Itu artinya, gerakan akan dimulai. Kebetulan, sang kepala LP Permisan, Nusakambangan, sedang piknik ke Pangandaran. Di luar sel, gemuruh suara "serbu... serbu... serbu... serang..." disusul rentetan tembakan berjibaku tak henti-henti. Gerbang jebol. Johny tersadar. Didatangi MM dengan pedang di tangan. "Mau ikut lari tidak? Kalau tidak, saya akan membunuhmu," gertak MM. Sekejap, Johny ikut kabur bersama 34 napi lain dari LP Permisan, Nusakambangan. Para napi pun kabur masuk hutan yang masih perawan. Esoknya, masyarakat dibuat gempar. Raja perampok emas berhasil kabur dari penjara yang mirip "Alcatraz-nya" Indonesia itu. Johny Indo pun dibaptis sebagai dalang pelarian.
Tiga hari, para napi terlunta-lunta di hutan. Hutan amat ganas, penuh jurang, binatang buas, dan alam yang tak ramah. Hari kelima, kondisi makin runyam. Petugas gabungan polisi, satpam LP, dan tentara, terus melacak. Matahari belum naik, tiba-tiba suara letusan pistol menyerbu rombongan napi. Satu, dua orang terjengkang. Tiga, empat lainnya roboh. 17 ditangkap hidup. Tetapi, Johny Indo lolos. Hari kesepuluh dilewati. Hanya tinggal dua orang. Empat orang tewas karena sakit. Dua lainnya tewas tenggelam. Sepuluh lainnya tewas diterjang peluru petugas. Johny berjalan sendiri. Keluar Nusakambangan teramat susah. Persis hari ke-12 pelariannya, tiga motor boat mengerang. Seolah-olah menghampirinya. "Saya menyerah, Pak," kata Johny gemetar.
 
Itulah sedikit kisah pelarian Johny Indo, penjahat kelas kakap, dari LP Permisan Nusakambangan. Siapa sejatinya Johny Indo? Dia adalah perampok toko emas yang paling licin. Sedikitnya 7 kali aksinya lolos dari kejaran petugas. Perampok bukan pembunuh. Haram hukumnya menyakiti wanita dan membunuh mangsa. Itu larangan tegas di organisasi mafianya. Anak seorang tentara Belanda Mathias Eijkenboom yang membelot dan kawin dengan Sephia, gadis Banten. Di usianya yang baru 16 tahun, dia sudah kawin dengan Stella (15).
Dia pernah jadi sopir truk, trailer, hingga tukang bengkel. Lantas, dia berubah drastis menjadi seorang foto model laris dan artis beken. Lima anak lahir dari rahim Stella. Namun, hidup glamor gaya Johny Indo membuatnya mabuk. Dia juga simpanan seorang istri pejabat. Wajahnya memang ganteng, putih, hidung mancung, dan matanya biru. Itu sebabnya dia dipanggil Johny Indo.
 
Dari hidupnya yang mewah itulah, lantas dia selalu kekurangan uang. Honor foto model tak mencukupi. Lantas, dia diajak kawan-kawannya merampok. Dengan bekal pistol dan senjata Thomson, dia bersama AA, K, N berhasil membuat gempar masyarakat Jakarta dan menyiutkan nyali para pedagang emas.
 
Hingga akhirnya, 20 April 1979, di Sukabumi, di sebuah Gua Kutameneuh, bekas tempat persemedian Prabu Siliwangi, di Gunung Guruh, Sukabumi, Johny tertangkap dalam kondisi loyo. Saat itu, dia sedang tirakat. Dia dijebloskan ke Cipinang 14 tahun lamanya dan dipindahkan ke Nusakambangan. Namun, 9 tahun 10 bulan saja ia alami hukuman itu. Dia pun pernah main film saat menjadi tahanan di Nusakambangan, setelah pelariannya yang gagal.
 
"Saat ini, saya melihat diri saya mirip seperti yang dialami Mas Tommy," ujar Johny Indo eh... Haji Umar Billah kepada Bali Post, kemarin. Hidup glamor, dikelilingi cewek cantik, pernah berbuat jahat, (kalau Tommy membunuh), dipenjara 14 tahun (Tommy 15 tahun), disel di Cipinang, lalu dipindah ke Nusakambangan. Lantas kabur? "Dengan jaringannya dan dendam karena merasa diperlakukan tidak adil, dia bisa saja punya niat kabur," tambah Johny yang kini punya istri baru. Kesempatan lari bisa diciptakan. Dia punya uang, punya sisa kekuasaan. Kata Johny, hari-hari berat Tommy di Nusakambangan adalah menyalurkan hubungan seksual. "Ini yang paling berat. Lima belas tahun bukan waktu yang sedikit. Apalagi Tommy masih muda," katanya mengenang. Dulu, dia mengatasinya dengan (maaf) onani. Tetapi, lama-kelamaan itu tak dilakukannya lagi. "Saya berbuat jahat maka saya harus menjalani hukuman ini sebagai risiko. Ini yang harus disarankan ke Mas Tommy," imbuhnya.
 
Apalagi yang memberatkan? "Pembunuhan oleh napi lain. Sebagai orang kaya, itu menimbulkan kecemburuan. Banyak napi yang sok jagoan bisa menghardik Tommy sekadar minta uang rokok. Tetapi, Tommy bisa saja dibunuh di dalam," pesan Johny.
 
Tahun pertama dipenjara, perasaan marah, benci, dendam selalu menjadi hantu yang menakutkan. Jika tak diatasi, perasaan ini bisa meledak dan menjadi masalah baru. "Saya yakin, dia hanya menjalani paling lama 10 tahun, dipotong remisi-remisi," harap Johny, yang kini tinggal di Sukabumi itu.

Sumber: http://bankeray.blogspot.com/2012/07/johny-indo-kisah-nyata-seorang.html

Sepenggal kisah Anton Medan


TAN HOK LIANG adalah nama asli Anton
Medan. Ia lahir di Tebing Tinggi, Sumatera
Utara 1 Oktober 1957. Di usia 8 tahun, ia
harus berhenti sekolah karena permintaan
ibunya untuk membantu berjualan kue. Ia
hanya mengenyam bangku Sekolah Rakyat
(SR, sekarang SD) selama 7 bulan, dan
belum bisa membaca dan menulis.
Menginjak usia 12 tahun, Kok Lien
(panggilan kecilnya) menjadi anak terminal
Tebing Tinggi, menjual jasa mencarikan
penumpang bagi sopir. Kok Lien dikenal
rajin. Banyak sopir terminal senang dan
memanggilnya Cina Tongkol (Cintong). Tapi
tak semua sopir menghargai kerja
kerasnya. Suatu ketika ada seorang sopir
tidak memberinya upah. Kok Lien protes.
Tapi sopir itu malah marah. Terjadilah
perang mulut. Tak sabar, Kok Lien
mengambil sebuah balok kayu dan
menghantam sekuat tenaga. Sopir itu pun
tersungkur. Kok Lien lari. Tapi polisi
menangkapnya.
***
TAHUN 1970 Kok Lien merantau ke
Terminal Medan. Usianya baru 13 tahun. Di
Medan ia bekerja sebagai pencuci bus.
Seperti di terminal Tebing Tinggi, ia dikenal
rajin. Dalam satu hari ia bisa membersihkan
3-5 badan bus yang berdebu.
Seolah tak putus dirundung masalah, di
terminal ini uangnya dicuri. Menyadarinya
Kok Lien gelagapan. Setelah dilidiki, ia
menemukan pencurinya dan menegurnya.
Tapi si pencuri malah marah dan
memukulnya. Orang-orang berdatangan,
tapi tak ada yang melerai. Di saat tersudut,
Kok Lien melihat sebilah kapak bergerigi
yang biasa digunakan membilah es,
tergeletak tak jauh darinya. Secepatnya ia
ambil dan menghunjamkannya ke wajah
lawannya. Seketika lawannya roboh. Kok
Lien lalu ditangkap polisi dan dipenjara
selama 4 tahun di LP Tiang Listrik, Medan.
Menginjak usia 17 tahun Kok Lien bebas. Ia
gembira dan segera pulang, melepas rindu
kepada keluarga. Tapi sayang, sampai di
rumah ibunya hanya memberi waktu 2
jam untuk melepas rindu. Ibunya malu
kepada tetangga. Dengan berat hati, Kok
Lien melangkah pergi.
Di tengah kegalauan, ia ingat pamannya
yang ada di Jakarta. Ia ingin menjumpainya
dan meminta bantuan mencari pekerjaan.
Tapi sayang, ia tidak tahu alamat persisnya.
“Saya tak tau alamatnya, tapi saya nekad ke
Jakarta,” katanya.
Tiba di Jakarta, harapan yang ia pupuk
selama perjalanan hancur berantakan.
Kurang lebih 7 bulan ia mencari rumah
pamannya. Tapi setelah bertemu, ternyata
pamannya tidak mengakuinya sebagai
kemenakan. Malah menistakannya. Begitu
pun adiknya. Ia tercampakkan. Ia kecewa.
Di tengah kekecewaan yang mendalam, ia
bertemu kenalannya di simpang jalan yang
berpenampilan parlente. Temannya baru
saja menjambret. Mendengar cerita
temannya, ia tertarik. Akhirnya, ia menjual
celana kesayangannya demi sebuah pisau.
Dengan pisau itulah ia mulai menjambret
dan berhasil.
Mulai saat itu kehidupan Kok Lien berubah.
Ia sudah memilih kejahatan sebagai profesi.
Senjatanya tak sekedar pisau, tapi pistol. Ia
pun terkenal sebagai penjahat kelas kakap
dan paling dicari di Jakarta dengan nama
Anton Medan!
Perjalanan hidup Anton Medan tak sekedar
menjadi penjahat profesional. Ia menjadi
bandar judi setelah meruntuhkan
kekuasaan bandar judi besar bernama
Hong Lie. Sebagai bandar judi,
pendapatannya satu malam mencapai
puluhan juta. Ia menikmati gaya hidup
mewah. Tapi ironisnya, kekayaan itu habis
pula di dunia judi. Ia frustasi, dan sebagai
pelampiasannya justru bermain judi di
Genting, Makau, Chistmas, Hongkong
maupun Las Vegas. Ia kalah milyaran
rupiah. Dalam kebangkrutan itu, ia
menemukan hikmah kehidupan yang
sangat mendasar. Sejak itulah ia mendalami
Islam secara sungguh-sungguh, bahkan di
kemudian hari dikenal sebagai da’i.
Lebih jauh, seperti yang tertulis dalam
biografi Anton Medan; Pergolakan Jiwa
Seorang Mantan Terpidana, buah karya S.
Budhi Raharjo, selepas menetapkan pilihan
Islam, ia dipercaya sebagai ketua RW di
kampungnya. Sebagai abdi masyarakat, ia
bekerja sunguh-sunguh. Bahkan ketika
harus berhadapan dengan lurah yang
diskriminatif terhadap warganya, ia
bersedia melawan dan merelakan jabatan
ketua RW yang ia sandang. Atas kesediaan
berkorban ini, masyarakat di sekelilingnya
makin simpatik padanya.
Demikianlah perjalanan hidup Anton Medan.
sumber: http://adibdata.blogspot.com

BBM naik mempengaruhi Nilai tukar Rupiah



Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Juni ini menjadi penekan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini, Selasa 11 Juni 2013.

Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah melemah dan berada di level Rp9.870 terhadap dolar Amerika Serikat.

"Di dalam negeri, pelemahan nilai tukar karena kekhawatiran mengenai kenaikan harga BBM. Pemerintah sekarang koordinasi mengenai kenaikan BBM, posisinya sudah jelas, pemerintah akan menaikkan," kata Chatib di gedung DPR RI, Jakarta.

Agar pelemahan nilai tukar tidak terlalu dalam, Chatib menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pelemahan rupiah itu temporer, dan kita sudah melakukan koordinasi dengan BI dan ESDM, saya tidak bisa bercerita detailnya di sini," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja, Senin 10 Juni 2013, menilai bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini disebabkan oleh tingginya kebutuhan dolar untuk membayar impor bahan baku untuk ekonomi domestik.

Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/419912-menkeu--kenaikan-harga-bbm-bikin-anjlok-rupiah

Kenaikan BBM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah menteri terkait,  kembali menggelar rapat terbatas terkait kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kantor presiden, Jakarta, Senin 10 Juni 2013. Rapat digelar secara tertutup.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dalam rapat internal itu dibahas soal kesiapan dan sosialisasi. Termasuk, pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)

"Dengan kebijakan yang akan diambil itu kan kita alokasikan subsidi BBM kepada raskin, PKH, perlindungan sosial termasuk juga BLSM, sehingga lebih pro kepada kelompok miskin. Untuk itu perlu sosialisasi supaya masyarakat tahu apa yang bisa didapat, bagaimana, kenapa ini penting, sehingga nanti program ini betul-betul bisa dinikmati," ujar Chatib.

Chatib menjelaskan, terkait sosialisasi kebijakan, sejauh ini sebagian sudah berjalan. Salah satunya iklan-iklan di media massa.

"Nanti ada beberapa program lagi yang akan dilakukan," ujarnya.

Meski begitu, Chatib tak bisa memastikan kenaikan BBM diumumkan pada 18 Juni 2013. Sebab, keputusan RAPBN-P 2013 berada di tangan DPR. Mengenai penolakan kenaikan BBM dan pemberian kompensasi BLSM dari kalangan anggota dewan, ia mengaku tak terlalu mengkhawatirkannya.

"Kami kan ke DPR enggak minta persetujuan kenaikan karena itu domain pemerintah. Soal BLSM kita bahas terus. Insya Allah, makanya perlu dapat dukungan," ujar dia. (sj)

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/419659-sby-kembali-bahas-sosialisasi-kenaikan-harga-bbm

Redenominasi

Redenominasi atau pengurangan angka nol dalam rupiah direncanakan akan terealisasi pada 2017. Sebagai penggagasnya, apa sebenarnya alasan Bank Indonesia (BI) menilai Indonesia perlu melakukan redenominasi.

Dikutip dari keterangan tertulis Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, Selasa 28 Mei 2913, menyebutkan terdapat paling tidak lima alasan mengapa BI mengusulkan pembuatan Undang-Undang Redenominasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pertama, ide tersebut diusulkan untuk lebih mengarah kepada munculnya efisiensi dan penyederhanaan perdagangan. "Karena pecahan denominasi Indonesia terbesar kedua di dunia, setelah Dong Vietnam," tulis Halim.

Alasan yang kedua adalah, redenominasi juga penting untuk mempersiapkan kesetaraan Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam memasuki masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015.

Ketiga, jumlah digit rupiah yang terlalu besar bisa menyebabkan inefisiensi. Misalnya dalam proses input data, pengelolaan data base, pelaporan dan penyimpanan data.

Selanjutnya yang keempat yaitu latar belakang jumlah digit yang besar juga bisa menyebabkan kerumitan dan permasalahan sistem pembayaran.

"Dalam sistem pembayaran bersifat non tunai, jumlah digit banyak menyebabkan permasalahan transaksi akibat nilai transaksi," jelas Halim.

Terakhir, tutur dia, redenominasi ini juga akan memberikan manfaat secara teknologi. "Karena kebanyakan alat transaksi kita 10 - 20 tahun mendatang di dominasi alat elektronik di mana akan tergantung kepada komputer di berbagai aspek khidupan kita. Itu harus membutuhkan satuan uang yang sesuai di kebutuhan," pungkasnya.

Seperti diketahui, hingga saat ini pengajuan proposal terkait rencana pembentukan Undang-Undang Redenominasi ini sudah diserahkan BI ke DPR untuk dikaji dan diharapkan segera diputuskan. Namun hingga saat ini DPR belum menjadwalkan pembahasan mengenai rencana pengurangan nol pada mata uang tersebut. (Yas/Nur)

Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/597925/apa-alasan-bi-kukuh-menerapkan-pengurangan-nol-pada-rupiah